Sabtu, 28 Juli 2012

Keistimewaan Bulan Ramadhan



Sunnatullah yang berjalan di alam ini menetapkan bahwa diantara segala sesuatu, ada sesuatu yang diunggulkan karena keistimewaan dan kelebihan yang dimilikinya. Diantara rumah misalnya, ada rumah yang unggul, yaitu Ka'bah sebagai Baitullah 'rumah Allah'.
Di kalangan manusia juga ada manusia yang unggul, yaitu Rasulullah SAW. Diantara air, air zamzam adalah air unggulan. Di antara hari ada hari istimewa, yaitu hari Jumat. Dan, diantara dua belas bulan ada bulan unggulan, dialah bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, ”Penghulu segala bulan ialah bulan Ramadhan dan penghulu hari adalah hari Jumat.” (HR. Al-Bazzar).
Nilai-nilai apakah yang menjadikan bulan Ramadhan lebih unggul dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain? Dicerita­kan dari sahabat Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama, bila datang awai malam Ramadhan, Allah azza wa jalla melihat mereka. Dan barangsiapa dilihat oleh Allah, dia tidak akan mendapatkan azab selamanya. Kedua, bau mulut mereka di sore hari (saat puasa) lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampun untuk mereka siang dan malam. Keempat, Allah azza wa jalla telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada surga-Nya itu, 'Bersiap-siap dan berhiaslah untuk hamba-hamba- Ku. Sudah dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu berislirahat dari kesusahan dunia menuju rumah dan rahmat Ku.' Kelima, bila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Alla mengampuni dosa mereka semua. ’ Seorang sahabal bertanya 'Apakah itu yang dimaksud dengan Lailatul Qadar mala keagungan)?’Jawab beliau, 'Lain! Tidakkah kamu melihat para pegawai (buruh). Bukankah jika telah rampung pekerjaannya mereka disempurnakan gajinya (mendapatkan bonus)." (HR. Baihaqi)

 Hadits yang cukup panjang ini menyebutkan paling tidak ada lima nilai dari keunggulan bulan Ramadhan. Lima nilai keunggalan itu adalah sebagai berikut.
1. Pandangan Rahmat Allah pada malam pertama.
Pada malam pertama Ramadhan, Allah memberikan 'pandangan' rahmat 'kasih sayang', dan inayah 'pertolongan' kepada kaum muslimin. Apabila mendapati pandangan yang bersifat gaib ini dan diterima, niscaya mereka tidak akan disiksa selama-lamanya.
Artinya, ada jaminan besar bahwa mendapat­kan nadzrah itu akan mengantar seseorang meraih husnul khatimah (kesudahan hidup yang baik). Sementara, siapa saja mati dengan membawa husnul klatimah, jaminannya adalah surga.
2. Bau mulut orang yang berpuasa lebih sedap dibanding aroma kesturi.
Bau mulut orang yang perpuasa pada sore hari yang tidak sedap, disisi Allah SWT nilainya lebih berharga dibanding dengan aroma minyak kesturi. Arti dari ini ialah Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang berpuasa sehingga dia mendapatkan bau yang lebih sedap daripada bau wangi minyak kesturi.
Atau hal ini merupakan ungkapan sindiran dari orang yang berpuasa mendapati keridhaan Allah SWT, karena bau wangi berarti keridhaan atau hal-hal yang disukai.
3. Malaikat Memintakan Ampunan
Pada bulan Ramadhan para malaikat senantiasa berdoa memohon kepada Allah SWT siang dan malam agar memberikan maghfirah 'pengampunan' untuk kaum muslimin yang menjalankan puasa. Dan, karena para malaikat adalah makhluk yang suci maka doa mereka tentu mudah dikabulkan.
Secara umum, istighfar malaikat untuk kaum muslimin tidak terbatas pada bulan Ramadhan dan dasarnya bisa ditemui dalam Alquran. Namun, kemauan malaikat berdoa meminta­kan ampun khususnya kepada orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan menunjukkan nilai kelebihan dan keunggulan bulan Ramadhan serta orang-orang yang berpuasa dalamnya.
3. Malaikat Memintakan Ampunan
Allah SWT berfirman, ”(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), ’Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksa neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereiq dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan, peliharalah mereka dan (balasan) kejahatan. Dan, barangsiapa yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya. Dan, itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mu'min: 7-9)
4. Surga Bersiap dan Berhias Menyambutnya.
Sepanjang bulan Ramadhan, surga diperintahkan untuk bersiap sedia dan berhias demi menyambut kedatangan orang' orang mukmin yang sebentar lagi hendak tiba. Orang-orang mukmin itu kini tengah berjalan dari kesusahan hidup di dunia (karena banyaknya beban dan tanggung jawab harus dipikul seperti puasa) menuju keharibaan rumah Allah SWT yang penuh dengan ketenangan, kedamaian, dan segala kenikmatan.
5. Pengampunan dan pembebasan dari neraka.
Pada malam terakhir Ramadhan, diberikannya pengampunan tepat pada detik-detik malam terakhir bulan Ramadhan merupakan nilai keunggulan Ramadhan yang mengesankan. Hal ini berbeda dengan Lailatul Qadar. (republika.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar